Dengan
nama Allah Yang Lagi maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puja dan puji
syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman
serta di limpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Sebagai
manusia, tentu mungkin bisa dikatakan tidak asing lagi jika membahas masalah
adab dalam berkata / berbicara / berucap. Karena, tentulah seseorang telah
diajarkan sejak manusia masih dalam kandungan ibunya, ketika seorang ibu
berkata / berbicara / berucap dalam kehidupan sehari-harinya tanpa disadari . Dari
pendidikan formal / informal seolah
manusia tidak pernah absen dengan pelajaran tersebut dalam kehidupannya.
Lalu,
bagaimana cara manusia berkata / berbicara / berucap yang baik? Dan kenapa
masih ada sebagian manusia yang kurang baik dalam berkata / berbicara /
berucap?? Jika ditanya dengan pertanyaan
tersebut tentulah akan sangat panjang jawaban dan penjelasannya. Maka disini
akan meringkas beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkata / berbicara /
berucap dalam Islam yang di ambil dari Al-Qur’an dan Hadist yaitu sebagai
berikut :
Allah
SWT Berfirman yang artinya :
Allah
SWT Berfirman yang artinya :
“Ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada manusia.” QS. Al-Baqarah : 83
“Tiada
suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas
yang selalu hadir.” QS. Qaaf : 18
Rasulullah
SAW bersabda yang artinya :
“Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia berkata-kata yang
baik atau hendaklah ia diam.” HR.
Bukhari
“Orang
yang disebut muslim adalah orang yang bisa menjaga tangannya dan lisannya dari
menyakiti muslim lain.” HR. Bukhari
“Ucapan
yang baik merupakan sedekah dan setiap langkah yang diayunkannya menuju sholat
(berjamaah) merupakan sedekah” HR. Bukhari
“Ucapan
yang paling Allah SWT sukai adalah yang paling jujur.” HR. Ahmad dan Bukhari
“Tanda
orang munafik ada 3 : Jika berkata dia berdusta, jika berjanji dia ingkar, jika
dipercaya dia khianat” HR. Muslim dan HR. Bukhari
“Bukanlah
orang pemberani itu hebat bergulat tetapi pemberani ialah orang yang dapat
menahan hawa nafsunya ketika marah” HR. Muslim
“Seorang
mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan
mengucapkan ucapan yang kotor.” HR. At-Tirmidzi
“Sesungguhnya
Allah amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi mengucapkan ucapan yang
jelek.”HR. At-Tirmizi
“Orang
yang
paling aku (Rasulullah) benci pada hari kiamat adalah orang yang banyak omong, bicara
seenaknya & yang
menyombongkan diri” HR. Ahmad
“Tiada
lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya
sehingga lurus lidahnya.” HR. Ahmad
Dari
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkata / berbicara / berucap yang
diambil dari terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist tersebut, mungkin masih
banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist lainnya yang belum tertuang di
dalamnya. Sebab, begitu banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist-hadist lainnya
yang membahas masalah bagaimana seharusnya manusia dalam berkata / berbicara /
berucap yang baik. Begitu besar dan banyak sekali pelajaran serta manfaat yang
dapat di ambil apabila kita sebagai umat manusia secara senang hati mau
membaca, memahami, melakukan apa-apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist.
Adapun
jika masih ada manusia yang masih kurang baik dalam berkata / berbicara /
berucap, tentu banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Sebagai manusia tentu
tidak pernah luput dari salah dalam berkata / berbicara / berucap, namun
manusia sebisa mungkin masih bisa untuk dapat belajar bagaimana cara dalam berkata
/ berbicara / berucap yang baik, dan memperbaiki apabila terjadi kesalahan.
Sekian
dan mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam penulisan kata atau
ucapan pada penulisan ini. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
terbuka lebar. Semoga dengan penulisan ini, dapat memberi manfaat, membuka dan
menambah wawasan. Aamiin
Penulis
: Wulan Nuansari
“Tiada
suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas
yang selalu hadir.” QS. Qaaf : 18
Rasulullah
SAW bersabda yang artinya :
“Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia berkata-kata yang
baik atau hendaklah ia diam.” HR.
Bukhari
“Orang
yang disebut muslim adalah orang yang bisa menjaga tangannya dan lisannya dari
menyakiti muslim lain.” HR. Bukhari
“Ucapan
yang baik merupakan sedekah dan setiap langkah yang diayunkannya menuju sholat
(berjamaah) merupakan sedekah” HR. Bukhari
“Ucapan
yang paling Allah SWT sukai adalah yang paling jujur.” HR. Ahmad dan Bukhari
“Tanda
orang munafik ada 3 : Jika berkata dia berdusta, jika berjanji dia ingkar, jika
dipercaya dia khianat” HR. Muslim dan HR. Bukhari
“Bukanlah
orang pemberani itu hebat bergulat tetapi pemberani ialah orang yang dapat
menahan hawa nafsunya ketika marah” HR. Muslim
“Seorang
mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan
mengucapkan ucapan yang kotor.” HR. At-Tirmidzi
“Sesungguhnya
Allah amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi mengucapkan ucapan yang
jelek.”HR. At-Tirmizi
“Orang
yang
paling aku (Rasulullah) benci pada hari kiamat adalah orang yang banyak omong, bicara
seenaknya & yang
menyombongkan diri” HR. Ahmad
“Tiada
lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya
sehingga lurus lidahnya.” HR. Ahmad
Dari
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkata / berbicara / berucap yang
diambil dari terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist tersebut, mungkin masih
banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist lainnya yang belum tertuang di
dalamnya. Sebab, begitu banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist-hadist lainnya
yang membahas masalah bagaimana seharusnya manusia dalam berkata / berbicara /
berucap yang baik. Begitu besar dan banyak sekali pelajaran serta manfaat yang
dapat di ambil apabila kita sebagai umat manusia secara senang hati mau
membaca, memahami, melakukan apa-apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist.
Adapun
jika masih ada manusia yang masih kurang baik dalam berkata / berbicara /
berucap, tentu banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Sebagai manusia tentu
tidak pernah luput dari salah dalam berkata / berbicara / berucap, namun
manusia sebisa mungkin masih bisa untuk dapat belajar bagaimana cara dalam berkata
/ berbicara / berucap yang baik, dan memperbaiki apabila terjadi kesalahan.
Sekian
dan mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam penulisan kata atau
ucapan pada penulisan ini. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
terbuka lebar. Semoga dengan penulisan ini, dapat memberi manfaat, membuka dan
menambah wawasan. Aamiin
Penulis
: Wulan Nuansari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar